Proses Visa Haji Dimulai Pada Awal Mei 2018

Proses Visa Haji – Kementerian Agama (Kemenag) baru akan mulai meberlakukan pengurusan visa jamaah haji pada awal Mei 2018 ini. Adanya  hal tersebut mengingat keberangkatan haji kloter pertama pada 17 Juli 2018 yang akan datang. Direktur Pelayanan Haji yakni selama dalam proses pemvisaan jamaah haji Indonesia  yang akan di mulai pada hari ini 5 Mei 2018, jadi mulai tanggal 23 April 2018, paspor jamaah haji sudah bisa dikirim ke Subdit Dokumen dan Perlengakapan Haji.

Ahda juga memperkirakan, sebelum mengarah ke proses visa haji, untuk pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) baru akan bisa di mulai bukanya pada bulan April 2018. Pada saat akan melakukan pelunasan BPIH, jamaah haji nantinya juga akan memperoleh souvenir dari Bank tempat mereka melunasi. “Souvenir yang akan diperoleh itu berupa batik haji dan juga kain ihram  bagi jamaah haji kaum laki-laki, sedangkan batik dan mukena akan diberikan bagi mereka kaum wanita, serta buku manasik haji untuk keduanya.

Selain itu, ada pula gelang identitas milik jamaah haji nantinya, biaya penggantian pembuatan paspor dan uang living cost sebesar 1.500 riyal juga akan diterimakkan di asrama haji. Sementara ini, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah yakni Nizar Ali menuturkan bahwa pada tahun ini untuk proses verifikasi dan proses visa haji (pencetakan) yang akan dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag). Dengan menggunaan langkah yang seperi ini semata-mata hanya untuk memberikan kemudahkan dan dapat mempercepat waktu jamaah dalam memperoleh visa.

“Dari pihak kami juga telah melakukan kesepakatan bersama dengan Kedubes Arab Saudi. proses verifikasi dan cetak visa jamaah haji pada tahun ini baru akan dilakukan oleh Kementerian Agama,” paparnya.

Lanjut Nizar, bahwa ada alasan khusus kenapa dalam proses verifikasi dan cetak visa harus diserahkan ke Kementerian Agama. Sebab selama ini, pemerintah Saudi seringkali mengalami beberapa kali kesulitan dalam membaca nama latin orang Indonesia yang telah di translitkan ke dalam Bahasa Arab.

Selain menganai soal visa, kebijakan baru yang ada pada tahun ini adalah pembagian kloter jamaah haji. Di tahun 2018 ini, pembagian kloter prosesnya itu akan didahulukan dari pengundian tempat pemondokan atau hotel di Makkah dan Madinah (qurah). Prosesnya pun berbeda dengan tahun lalu yang semata-mata agar jamaah masih mendahulukan qurah ketimbang pembagian kloter.

“Pada tahun 2018 ini lebih didahulukan pengkloterannya baru kita melakukan Qurah. Hal ini dilakukan agar para jamaah tidak terpisah-pisah,” ungkapnya.

Tweet